JALAN UNTUK BERTEMU MESIAS



Apabila Anda pernah menyaksikan film kartun yang berjudul Mulan yang diproduksi oleh Walt Dysney Pictures tentu Anda masih ingat bahwa film ini diawali dengan cerita yang sangat lucu tentang bagaimana perjumpaan Mulan, gadis bengal yang menjadi tokoh utama dalam film ini dengan mak coblang yang akan mencarikan jodoh bagi dirinya. Bagian kisah ini sulit kita lupakan sebab kebengalan Mulan mengakibatkan pertemuannya dengan si mak comblang tersebut berakhir dengan berantakan.


Memang merupakan tradisi di zaman itu apabila seorang gadis akan menikah ia harus dibantu oleh seorang mak comblang dalam menemukan jodoh yang tepat bagi dirinya. Untuk itu sebelumnya si mak comblang akan terlebih dahulu melakukan persiapan, melatih dan menguji si gadis dengan tujuan agar ia benar-benar siap untuk bertemu dengan pemuda yang akan menjadi calon suaminya. Singkat kata, peranan mak combalng dalam mempersiapkan si gadis agar layak menjadi seorang istri yang baik sangatlah besar.

Dalam sudut ini peranan Yohanes Pembaptis dapat dipersamakan dengan seorang mak comblang, yang mempersiapkan umat Tuhan agar layak bertemu dengan Sang Mesias yang akan tampil sesudah penampilan dirinya di depan umum. Tugas ini disampaikan Tuhan melalui malaikat Gabriel saat menjumpai Zakharia di Bait Suci, sebagaimana yang dicatat di dalam Lukas 1:16-17 dan pelaksanaannya dicatat di dalam Markus 1:1-6.

Lukas 1:16-17

16 Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."


Markus 1:1-6

1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. 2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; 3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", 4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." 5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. 6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.


I. Pelayanan Elia sebagai tipologi pelayanan Yohanes

Di dalam Lukas 1:17 di atas dicatat bahwa saat menemui Zakharia untuk memberitakan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis malaikat Gabriel menyampaikan bahwa Yohanes akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia. Tentang kaitan pelayanan Yohanes dengan pelayanan Elia ini ditegaskan oleh Markus dengan mencatat cara Yohanes dalam berpakaian seperti yang tertulis di dalam Markus 1:6, yaitu ia memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang dari kulit. Jubah bulu dan ikat pinggang kulit ini merupakan ciri khas dari Elia dalam berpakaian seperti yang dicatat di dalam 2Raja-raja 1:8.

Itu sebabnya baik dari apa yang disampaikan oleh malaikat Gabriel maupun dari catatan Markus yang secara rinci menjelaskan cara Yohanes berpakaian kita dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan Elia merupakan tipologi dari pelayanan Yohanes. Tipologi adalah pengaturan Tuhan terhadap figur atau peristiwa di dalam Perjanjian Lama yang menggambarkan figur atau peristiwa di dalam Perjanjian Baru. Memang cukup banyak tokoh dan peristiwa di dalam kitab Perjanjian Lama yang menggambarkan pribadi dan kejadian yang dicatat di dalam Perjanjian Baru. Sebagai contoh keberadaan Yunus selama tiga hari di dalam perut ikan menurut Tuhan Yesus merupakan tipologi dari keberadaan-Nya di dalam dunia orang mati. Demikian halnya Elia, Tuhan Yesus sendiri di dalam Matius 11:14 berkata bahwa tipologi yang bersangkutan merupakan tipologi dari Yohanes Pembaptis.


II. Tujuan pelayanan Yohanes

Tentang Elia ini di dalam kitab Maleakhi 4:5-6 dinubuatkan bahwa menjelang “hari Tuhan” maka Elia akan terlebih dahulu diutus ke dunia. Menjelang, artinya sebelum apa yang disebut sebagai “hari Tuhan” itu terjadi, Elia akan terlebih dahulu diutus Tuhan ke dunia. Apakah yang dimaksudkan dengan “hari Tuhan” tersebut?

Di dalam budaya Semit, yaitu budaya Yahudi dan Arab, suatu peristiwa yang sangat penting acapkali diistilahkan sebagai “hari.” Sehingga kata hari di dalam istilah “hari Tuhan” bukan dimaksudkan dalam artian hari yang sepanjang dua puluh empat jam, seperti hari Natal atau hari Jumat, tetapi suatu peristiwa penting.

Berkaitan dengan istilah “hari Tuhan,” ada beberapa peristiwa penting yang disebut dengan istilah tersebut. Di antaranya, pertama adalah peristiwa penghukuman yang Tuhan jatuhkan baik terhadap umat-Nya maupun atas muka bumi. Kedua adalah peristiwa pemulihan umat Tuhan. Yang ketiga adalah peristiwa kedatangan atau kunjungan Tuhan. Oleh karena itu di saat kita berjumpa dengan kata “hari Tuhan” di dalam Alkitab kita harus terlebih dahulu melihat konteks dari kata itu dalam ayat-ayat sebelum dan sesudahnya untuk mengetahui arti yang mana yang dimaksudkan dengan istilah tersebut.

Menilik konteks Maleakhi 4:5-6, maka kita dapat menyimpulkan bahwa hari Tuhan yang dimaksudkan di sana adalah hari kedatangan Tuhan. Itu sebabnya di dalam Maleakhi 3:1 yang juga dikutip baik oleh malaikat Gabriel maupun oleh Markus dikatakan bahwa pelayanan Elia sebagai tipologi pelayanan Yohanes adalah untuk mepersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Sehingga dengan demikian jelas bagi kita mengapa dikatakan menjelang “hari Tuhan,” yaitu menjelang kedatangan Tuhan, terlebih dahulu Elia harus datang, karena ia bertugas mempersiapkan jalan bagi Tuhan.

Sebagaimana yang diajarkan oleh Alkitab, kedatnagan Tuhan datang ke muka bumi itu terjadi dua kali. Kedatangan-Nya yang pertama terjadi dua ribu tahun yang lampau melalui kedatangan Yesus Kristus. Kedatangan-Nya yang kedua kali akan terjadi di masa depan, yaitu saat Ia datang sebagai Hakim dan Raja yang menghakimi manusia serta memerintah untuk selama-lamanya di atas muka bumi. Di dalam kedua peristiwa kedatangan Tuhan tersebut Elia akan diutus Tuhan untuk mendahului-Nya. Di dalam kedatangan-Nya yang pertama Elia yang diutus adalah dalam wujud tipologinya, yaitu Yohanes Pembaptis. Itu sebabnya berulang kali dikatakan bahwa tugas Yohanes Pembaptis adalah untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan sebelum kedatangan-Nya.


III. Bentuk pelayanan Yohanes

Persiapan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis bagi kedatangan Tuhan yang pertama, yaitu pelayanan Yesus Kristus di muka bumi diistilahkan oleh malaikat Gabriel sebagai menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Inilah yang saya maksudkan di atas, bahwa pelayanan Yohanes sama seperti tugas seorang mak comblang yang mempersiapkan calon pengantin perempuan supaya layak dipertemukan dengan calon suaminya. Sebelum si calon suami datang, terlebih dahulu si gadis dipersiapkan agar ia layak untuk disandingkan dengan suaminya.

Ya, sebelum Kristus datang untuk pertama kali, Yohanes Pembaptis bekerja menyiapkan umat Tuhan agar layak berjumpa dengan Sang Mesias. Untuk itu mengutip nubuatan tentang Elia di dalam Maleakhi 4:5-6, malaikat Gabriel berkata bahwa Yohanes akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, serta akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya

Kalau saya boleh meringkas bentuk pelayanan Yohanes ini, maka pelayanan yang ia lakukan pada dasarnya ada dua, yaitu pemulihan relasi yang sehat dan pemulihan pola pikir sehat. Kedua pemulihan ini akan membangun umat yang layak bagi Tuhan. Relasi yang dimaksudkan di sini adalah relasi umat Tuhan dengan Tuhannya, yaitu relasi yang bersifat vertical dan relasi dalam keluarga atau relasi yang bersifat horisontal.

Saudara-saudari, semua ini memberikan dua pelajaran penting bagi kita. 

1. Menunjukkan betapa Tuhan sangat teratur dan terencana di dalam bekerja. Beratus-ratus tahun sebelum Yohanes dan Yesus Kristus memulai pelayanan mereka, Tuhan sudah terlebih dahulu menyusun rencana dengan menyampaikan nubuat tentang rencana-Nya untuk mengutus Elia menjelang hari Tuhan yaitu hari kedatangan-Nya. Sebelum Yohanes lahir, melalui malaikat Gabriel Tuhan mengatakan ulang rencana-Nya tersebut kepada Zakharia. Di saat Yohanes memulai pelayanannya, apa yang sudah dikemukakan-Nya itu ditegaskan kembali baik melalui pola hidup Yohanes maupun melalui catatan Markus. Sungguh luar biasa pemikiran dan rancangan Tuhan ini. Perlu kita sadari bahwa Tuhan bukan hanya bekerja di dalam diri Yohanes saja, Ia juga bekerja di dalam diri setiap kita. Sebagaimana Ia bekerja dengan teratur serta terencana di dalam hidup Yohanes, Ia bekerja dengan cara yang sama di dalam hidup kita. Bukankah keteraturan ini menunjukkan keindahan dan keterlibatan Tuhan di dalamnya? Karena itu sungguh kita tak perlu merasa kuatir akan hari esok kita. Sebab selama kita menempatkan diri dalam rancangan-Nya, maka Ia pasti akan terlibat dan mengatur untuk menjadikan rencana-Nya indah bagi umat-Nya.

2. Kita mengerti bahwa umat yang layak bagi Tuhan adalah umat yang hidup dalam relasi dan pola pikir yang sehat. Relasi yang sehat dengan Tuhan, relasi yang serasi dengan sesama, dimulai dari keluarga sebagai unit sosial yang terkecil dalam kehidupan manusia. Berarti umat yang layak bagi Tuhan adalah umat yang sehat rohaninya, sehat kehidupan sosialnya dan sehat mentalnya. Bila itulah gambaran dari hidup yang bermakna, maka berarti umat membangun hidup yang bermakna adalah sama dengan membangun hidup yang layak bagi Tuhan. Sebagaimana itu merupakan arah dari pelayanan Yohanes demikian juga hal tersebut perlu menjadi arah dari pelayanan kita. Sebagaimana itu menjadi pola hidup dari mereka yang layak untuk bertemu dengan Tuhan, maka pola hidup dalam rohani, mental dan sosial yang sehat harus pula menjadi pola hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar